Senin, 21 April 2008

Hikmah dibalik segala kesulitan

Jangan sedih dan jangan menangis, sungguh tidaklah IA buat dan ciptakan segala sesuatu dengan sia-sia, hendaknya kita berpikir untuk apakah kita ini diciptakan?. Apabila kita menelaah lebih jauh bahwa ada makna dan rahasia yang terkandung dari semua ini.

Hikmah dibalik segala kesulitan

* Menghasilkan ilmu dan pengalaman, sumber ilmu yang tiada habis-habis, hidup di atas hikmah adalah seperti hidup dibawah naungan pelita yang cahayannya akan terus bersinar benderang

“Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)”

(Al baqarah: 269)

Dan seringkali tiada kesulitan sebenarnya, hanyalah karna kekurangan ilmu kita untuk menjalaninnya dengan baik dan benar

* Menempa kekuatan manusia untuk lebih kuat dan terlatih
* Tangga meraih prestasi sebab hanya dinamakan prestasi jika untuk mencapainnya perlu proses yang sulit yang tidak semua orang bisa mencapainya. Dan tidak ada satupun karya besar didunia ini yang tidak lahir dari proses yang sulit yang penuh disiplin dan kerja keras serta pengorbanan baik ia ulama, pemimpin maupun ilmuwan
* Sarana Allah memberi balasan pahala bagi hamba-hamba-Nya sehingga didunia ini tiada yang sia-sia, jika beramal baik Allah menyediakan pahala sedang jika tertimpa keburukan hal itu menggugurkan dosa-dosa
* Dengan kesulitan pula kita bisa merasakan dan memahami bagaimana orang lain juga mengalami hal serupa yang akan mendorong diri kita untuk terus bersabar, memaafkan, lapang dada dan bersimpati pada sauadara sepenanggunngan, banyak berdzikir mendekat pada Allah, berdoa sepanjang waktu dan berupaya membantu siapapun yang mampu kita bantu. Jadi adannya kesuliaan akan jua melahirkan amal shaleh yang kelak akan Allah balas dengan limpahan kebaikan dan rahmat (bukannya malah membuat kita frustasi)
* Biarlah kesulitan datang apa adannya sebab tiada kesulitan hakiki, tinggal kita dengan sigap dan berani bersikap dengan benar dan menunaikan sebaik-baiknya serta memetik untaian hikmah berharga. Jangan sampai rugi dua kali karna kesulitan telah kita dapat dan lepas pula hikmah dibalik kesulitan tersebut karna sikap dan amalan kita yang salah

* Menikmati indahnya kesulitan dengan senang hati

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (155) (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun"

(Al baqarah: 155-156)
Diantara fadhilah juga:

* Kesulitan terasa berat sebenarnya bukan karena bobot kesulitan yang kita terima tapi biasanya karna sikap kita menghadapi kesulitan tersebut serta kebiasaan kita yang kurang baik seperti membiarkannya berlarut-larut tidak bersegera sehingga semakin terasa berat
* Buat saja segala sesuatunya menyenangkan dan menantang: ”apapun yang sepertinya pahit buat saja manis dengan amalan dan sikap kita yang lebih manis, sehingga:
o Masalah jadi terasa ringan dan lebih mudah mengerjakan
o Tiap keruwetan akan teratasi tanpa resiko keruwetan lain
o Menyelesaikan konflik tanpa stress
o Membuat kita berharga, menjadi teladan dan akan dai yang berwibawa
* Mengalir bersama cita-cita (sebesar dan setinggi mungkin, dan bukan sekedar mengalir membiarkan diri tanpa arah dan tujuan yang makin menjerumuskan) dan menikmati tiap detak hidup namun tetap dalam keistoqomahan iman
* Mengikhlaskan perginya tiap sesuatu yang kita cintai tanpa merasa berat dan sesal (meski sulit), sebab semuannya pasti kembali jua kepada pemiliknya (Allah). Allah yang memiliki kebaikan yang dititipkan pada diri kita maka Allah kelak jua akan memintannya kembali lewat jalan yang mungkin tiada pernah kita sadari, kapanpun, bagaimanapun carannya, dengan cara sepahit apapun itu. Sehingga kita akan lepas dari segala tanggungan beban dan penderitaan serta keihklasan kitapun pasti akan dibalas Allah dengan kebaikan yang lebih baik
* Belajar dari kisah kepahlawanan anas bin nadhri, hadist yang diriwayatkan sahabat anas berkisah tentang pamannya itu:

“Pamanku anas bin nadhri tidak ikut dalam perang badar sehinga merasa begitu menyesal Dia berkata:”Ya rasulullah, aku tertinggal pada perang pertama ketika engkau memerangi orang musyrik. Jika Allah menakdirkan diriku berperang melawan orang-orang musyrik maka nanti Allah akan menyaksikan apa yang aku perbuat”. Maka dihari peperangan uhud kau muslimin banyak yang melarikan diri dari peperangan maka anas bin nadhri berseru:”Yaa Allah aku memohon maaf kepada-Mu atas perbuatan orang-orang itu (yaitu para sahabatnya). Dan aku berlepas diri kepada-Mu dari perbuatan orang-orang ini (yaitu orang-orang musyrik).”
Kemudian anas bin nadhri maju. Disana ia berpapasan dengan sa’ad bin mu’adz. Dia berkata, “wahai sa’ad bin muadz demi rabb-nya ka’bah syurga sungguh telah kucium wanginnya disisi bukit uhud”. Maka sa’ad berkata,”aku tidak sanggup berbuat sepertinnya wahai rasulullah”
Anas berkata, “ kami temukan sesudah eprang selesai 80 luka akibat tikaman pedang, tombak dan panah. Kami dapati dia telah dibunuh dan dicincang oleh orang-orang musyrik sehingga tidak ada seorangpun yang bisa mengenalinnya kecuali saudarannya setelah melihat jari-jarinnya. Maka berkata anas, “kami memandang atau menyangka bahwa turunnya ayat yang berbunyi

“Di antara orang-orang mu'min itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah…”

(Al ahzab: 23)

adalah berkenaan dengan orang-orang yang serupa anas bin nadhri ini dari golongan orang-orang mukmin” (HR bukhari-Muslim)

Fadhilah kisah ini:

o Fitrah manusia suka dipuji dan berbunga-bunga jika mendengar kata pujian, maka hendaknya biarlah pujian tertinggi yang kita cari dan dapatkan adalah pujian dari Allah, sebab Allah pemilik segala sesuatu yang segalanya berharap pada-Nya mengharap pula keridha-Nya serta hanya kepada Allah-lah kembali segala pujian. Bagaimana jika Allah yang memuji kita?
o Sahabat anas bin nadhri begitu beruntung, sejak didunia ia sudah diberi kesempatan mencium bau wangi syurga yang tidak semua sahabat nabi menerima pujian tersebut. Sehingga dengan pujian tersebut hilanglah rasa takut, gentar, dan nyeri sehingga semakin berkobar semangat untuk menjemput mati syahid di medan perang hingga karunia agung, mati dipuncak kemuliaan tersebut bebar-benar ia dapatkan
o Yakinkan diri bahwa hidup berjuang diatas iman adalah sebaik-baik pilihan, berjalan diatas jalan ini kita butuh berikrar dengan sesuatu yang berarti dalam hidup dan memperjuangkannya sekuat tenaga hingga tetes darah penghabisan. Dengan berserah segalannya kepada Allah maka tiada kesulitan yang berat sesulit apapun itu

diambil dari http://arrohwany.multiply.com/journal/item/2920

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template